HITAM PUTIH HAQ DAN BATHIL DI AKHIR ZAMAN
Seperti warna hitam dan putih, antara yang haq dan bathil menjadi dua entitas saling berebut kemenagan diatas panggung realitas dunia, di akhir zaman. Kegelapan dan cahaya berhadapan dalam pergulatan ‘samawi’. Yang baik dan yang buruk seperti pasukan-pasukan perang dalam pedang visi masing-masing, saling menerjang. Perang yang terjadi secara tertutup dalam diri manusia dan terbuka dalam realitas kehidupan mausia. Kerajaan haq dan kerajaan bathil adalah benteng-benteng tempat perlidungan. Pesan para Arif, renungkanlah mana benteng yang Kokoh dan masuklah dalam perlidunganNya.
Inilah realitas akhir zaman yang diketahui semua orang, dari semua golongan agama. Akhir zaman dimulai sejak kewafatan Rasulullah SAW dan tengah berlangsung hingga sekarang ini. Akhir zaman tiada lain adalah perang nyata antara kepalsuan dan Kesejatian, antara kekufuran dan Keimanan Sejati, antara kekuatan duniawi dan kekuatan uhkrawi, antara sifat setaniah dan sifat malakuti, antara sifat manusiawi dan sifat Ilahiyah, antara pencinta harta dunia dan memburu ‘harta’ akhirat (ridho Allah SWT, ridho Rasulullah SAW, ridho waliyullah). Perang yang terjadi di ‘langit rohani’ dan bumi manusia.
Maulana syekh Nazim Haqqani, sebagaiamana yang disampaikan muridnya maulana syehk Hisyam Kabbani, bahwa apa yang terjadi sekarang hanyalah refleksi dari apa yang sebenarnya terjadi di alam yang lebih tinggi, alam rohani: perang antara para pembesar di jalur keburukan dengan pembesar di jalur Kebenaran, pasukan Dajjal dan pasukan Al-Mahdi AS.
Ini skenario Sang Takdir, dan semua agama mencatat dengan benar, siapa yang akan keluar sebagai pemenang pada ending peperangan ini.
Yang patut untuk diketahui adalah syarat kemenangan perang. Perang ini akan dan telah melibatkan manusia dan seluruh mahluk. Manusia yang mengikari kebenaran uhkrawi akan menjadi pihak dan memihak secara otomatis pada sistem dan pasukan dajjal (dalam segala bentuknya sekarang). Manusia yang menerima dengan iman sejati kebenaran akhirat, akan secara alami tergabung dalam barisan Al-Mahdi dalam pasukannya yang bercirikan kehidupan ukrawi di dunia, secara nyata mereka tergabung dalam kerkumpulan-perkumpulan ‘tariqah’ yang ‘tersebunyi’ di berbagai tepat di seluruh dunia, dari Timur ke Barat.
Syekh Nazim menyebut, syarat kemenangan itu adalah keimanan yang tidak bercampur dengan kemunafikan (iman murni) terhadap ALLAH SWT. Syarat ini nampak berat bagi kita yang awam, namun setiap ummat Muhammad SAW, akan mendapatkan ‘kemudahannya’ berkat dari keberhahan kenabian dan kerasulan mahluk terbaik, mahluk kesayangan ALLAH SWT, yakni Muhammad SAW.
Tetaplah dalam kesungguhan menjalankan syariat Muhammad SAW melalui Al-quran suciNya dan sunnah. Menurut para ulama tasauf, sangat baik jika ada ‘pembimbing rohani’ (mursyid tarikat), namun jika sulit, perbanyak shalawat kepada Nabi SAW, insyALLAH Rasulullah yang akan langsung membimbing.
Bimbingan seorang mursyid akan ‘memudahkan’ perolehan keimanan sejati. Karena tidak ada yang akan menjadi pasukan-pasukan, pengikut langsung dan pemimpin-pemimpin dalam kepemimpinan Imam Mahdi selain yang tersambung dalam satu silsilah rohani dengan wali-wali ALLAH yang memegang simpul ilmu rasulullah melalui tariqah. Dan seluruh khalifah inti Sayyidina Muhammad Mahdi AS sekarang adalah para wali ALLAH sebanyak 99 orang dalam kerajaan gaibnya. Dan sejumlah ratusan ribu wali lainnya berada dalam kewenangannya, mengendalikan kekuatan ilahi yang diamanahkanNya, untuk melenyapkan kekuatan setan yang masih diberi kesempatan 'naik daun' sekarang ini, sampai perintah suci datang bagi penghancurannya semua. Hal ini sesuai apa yag disampaikan syekh Nazim Haqqani (QS).
Syekh Nazim menyebut, tidak ada lagi waktu ratusan tahun bagi penungguan akan kedatangan Imam Mahdi. Kedatangannya, dan seluruh peristiwa besar yang menandainya sebagain sudah terjadi, tinggal dua atau tiga tanda utama lagi, salah satunya adalah perang dunia ketiga, yang segera akan terjadi. Semuanya akan terjadi dan tidak melewati abad 15 hijriah. Sekarang kita sudah di akhir abad 14 H. (tahun 1442 H) kurang lebih 58 tahun lagi akan berakhir, dan kita akan memasuki abad 15 H (tahun 1500 H).
Menurut beliau, sekarang ini waktu digerakkan lebih cepat menuju waktu surgawi, waktu bagi kepemimpinan Imam Mahdi AS di akhir zaman, sesaat sebelum waktu dunia alam fisik ini benar-benar berakhir dalam kiamat, saat dimana tidak ada lagi muslim sejati yang tertinggal, diwafatkan dalam kedamaiaNya. Karena waktu kita (ummat terbaik/ummat Rasulullah SAW) hanya sampai 1500 tahun, sejak hijahnya Rasulullah SAW ke Madina, saat mulainya tahun 1 Hijriah.
# Narasi di Ujung Senja (Inpirasi dari Syuhbah Maulana Syekh Nizam Haqqani, tentang akhir zaman).
SM, Zulkaiddah 1442 H.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda