Terhindar Dari Jebakan Iklan Politik
Supporting Ide By Shaff Muhtamar
Dalam dunia nyata, kita menyaksikan bahwa binatang adalah mahluk yang sangat mudah kena jebakan. Manusia begitu cerdik jika ingin menangkap hewan-hewan liar, baik di hutan belantara maupun dilingkungan biasa. Tetapi dalam dunia nyata juga, ternyata manusia adalah mahluk tuhan yang sering kali kita temui terperangkap dalam jebakan-jebakan. Mengapa semua ini terjadi? Mungkin karena dunia ini adalah tempatnya tipu muslihat merajalela, yang pada saat bersamaan berjalan seiring dengan kejujuran.
Dalam kehidupan modern saat ini, dimana orientasi kebudayaan manusia menuju pada pemujaan materialisme baik secara kasar maupun halus. Kita menemukan parade masyarakat yang terjerembab sebagai korban-korban iklan komersial dalam semangat hiperkomsumtif. Iklan-iklan produk-produk komersil telah mendominasi media massa dan menjaring jutaan bahkan tak terhingga hasrat belanja dari para konsumen.
Karena demikianlah adanya iklan diadakan, senantiasa tujukan untuk menggoda masyarakat untuk membeli sebuah produk. Karena tujuannnya untuk menggoda maka tampilan dan desain iklan dibuat sedemikian artistic, dibuat sedemikian menarik dan sedemikian rupa diharapkan secara serius dapat memaksa masyarakat untuk berbelanja. Sehingga seringkali yang kita temukan adalah materi iklan menjadi sangat berlebihan dan tidak relistis lagi. Apa yang dikomunikasikan tidak lain hanyalah gelembung saja dari isi yang sebenarnya.
Dengan demikian, kita sepakati saja bahwa iklan tidak lain hanyala model dari jaring jebakan-jebakan semata. Manusia yang memiliki dimensi emosionalitas akhirnya (memang) rentan akan jebakan-jebakan. Sebab iklan adalah alat untuk menstimulan emosi manusia dan mengarahkan korbannya masuk kelubang yang telah disiapkan secara sempurna.
Bagaimana dengan iklan politik? Dunia bisnis modern telah mengajari para pelaku dunia politik untuk juga memanfaatkan elemen komunikasi khususnya dalam konteks iklan untuk menjual dagangan politiknya. Anda bisa menyaksikan sendiri wajah-wajah politikus yang menghiasi layar kaca kita televsisi setiap saat, famplet-famplet, baliho dan bentangan sepanduk di sepanjang jalan dan sudut-sudut lorong dan gang, yang memampang foto-foto mereka-mereka yang berhasrat pada kekuasaan.
Begitu menawan tampilan dan desain dari model iklan-iklan politik itu. Dan pasti memberi efek bius bagi mata yang memandang. Bagi mata awam, desain artistic dari iklan-iklan itu sunggu mempesona dan membuat kita berkencenderungan untuk menjatuhkan pilihan pada produk yang menjadi jualan ikan politik tersebut. Cirta yang dibiaskan oleh tata art dari desain itu akan medikte hasrat dan emosi kita untuk menentukan pilihan pada sosok yang ditampilkan.
Sebuah alasan yang cukup berbahaya bagi publik dalam menentukan pilihan kepemimpinan politik dalam rana demokrasi jika hanya karena jebakan dari godaan sebuah iklan, pamflet-pamlfet, baliho dan spanduk. Citra diri yang ditampilkan iklan-iklan itu seolah tanpa celah, suci dan sempurna. Sehingga mata dan benak emosional publik mudah terjerat dalam keindahannya. Demikianlah selalu efek sihir sebuah iklan.
Demi alasan rasionalitas kepemilihan pimpinan politik oleh publik, INSIGHT JALAN TENGAH akan memberikan tips agar anda tidak mudah terpesona oleh sihir iklan-iklan, pamflet, baliho dan spanduk-spanduk politik yang demikian gencar dipublikasikan oleh para kandidat yang berkompetisi untuk memperebutkan kursi kekuasaan lewat suara publik. Berikut beberapa JALAN TENGAH agar kita terhindar dari jebakan iklan politik:
Sadari sepenuhnya bahwa publikasi diri politikus lewat iklan, pamlet, spanduk dan lain-lain sepenuhnya dimaksudkan hanya untuk merebut simpati emosional belaka dari publik pemilih.
Sadari bahwa keterpesonaan anda akan citra diri politikus yang ditampilkan itu akan membuat anda menjadi pemilih yang tidak rasional dan akan mempengaruhi kualitas proses suksesi demokrasi politik yang berlangsung.
Berikap kritislah terhadap bahasa ataupun materi dari iklan-iklan, pamflet-pamflet dan spanduk-sapnduk tersebut. Jangan biarkan diri ada menjadi mudah terpesona.
Fokuskan perhatian anda pada profil yang bertanggung jawab dari pribadi para kandidat tersebut. (Baca Tips Jalan Tengah Tapol edisi pertama)
Materi iklan yang baik adalah yang mengkomunikasikan visi dan harapan-harapan program kepemimpinan, bukan sekedar pencitraan penampilan diri semata.
Dan yang terakhir, jangan pernah menganggap serius keberadaan sebuah tampilan iklan politik dimanapun dan kapanpun.
Selamat mencoba. Anda adalah publik yang berhak menentukan berkualitas dan tidak berkualitasnya proses suksesi sebuah kepemimpinan politik di daerah anda. Karena itu teruslah mengandalkan rasionalitas dan bukan emosionalitas anda.
Tulisan ini pernah dimuat di Tabloid BERITA POLITIK [Tapol]
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda