Oleh : Syafruddin Muhtamar
Salah satu bulan mulia bagi kaum muslimin adalah Rabiul
Awal. Bulan kelahiran mahlukNya yang paling dimuliakanNya, Muhammad SAW.
Bulan itu menjadi ajang bagi kaum muslimin mereflesikan
kecintaan mereka kepada nabiNya dan rasulNya, kekasihNya.
Mengenang kelahiran mahluk paling istimewa, yang
kelahirannya menjadi penanda kebangkitan Kebenaran Imani dan runtuhnya
kebatilan nafs-amarah.
Bulan maulid Nabi SAW , langit semesta dipenuhi lantunan
shalawat merdu, hantaran irama gendang mendayu, riuh rendah membacaan sejarah
kelahiran, mengenang masa remaja, masa sebelum menerima amanah kenabian dan
sejarah kepemimpinan dalam masa kenabiannya.
Bagi muslim nusantara, sejarah itu diakrabi dalam kitab Al
Barzanji, bagi sebagian yang lain, khususnya dalam jamaah Tariqah Naqasyabandi (secara umum) akrab dengan kitab Maulid ad-dai'bay.
Kali ini, momen kelahiran Rasulullah SAW di pasangkan dengan
mengenang hari wafat Gurutta Syekh Andi Syukri Karim.
Bulan kelahiran mulian Nabitta SAW, bertepatan bulan
wafatnya salah seorang Mursyid Tariqah Naqsyabandy Khalidiah (TNK), dari jalur
kemursyidan yang tersambung pada Syekh Prof. Dr. Jalaluddin, melalui Syekh Dr. Buya
Mustari, hingga ke Almarhum Syekh Andi Syukri Karim, dengan posisi kemursyidan
yang ke 39.
Dalam rangka milad dan haul ini, sebuah kepanitiaan kecil
dibentuk oleh jamaah TNK.
Diketuai oleh H. Abdul Salam Kadir, SE., sekertaris Ustadz
Syarif Liwang, dibawah pengawasan pembina Ustadz Muhammad Amir Jaya, Spd (Khalifah TKN).
Dengan dukungan penuh segenap anggota Jamaah TNK.
Dirumah yang luasnya sangat memadai, prosesi maulid dan haul
ini digelar.
Hamparan karpet bercorak ‘turkye’ memenuhi seluruh ruangan. Dari ruang tamu hingga ruang tengah. Warna karpet beludru berwarna dominan
merah itu, membuat suasana nampak berbeda. Terkesan santai dan santun, tanpa
prabotan rumah tangga, yang sering membawa kesan “kaku”.
Sebuah sepanduk berwarna hijau, membentang di dinding
tengah, menjadi background utama perhelatan mulia ini. Terpajang penuh wibawah
foto Syekh Andi Syukri Karim, dengan tulisan: Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul
ke 6 Gurutta Syekh Andi Syukri Karim.
Berdiri di sudut ruang, hiasan batang pisang maulid yang
indah dengan kembang warna warni, dan tiang-tiang ruas bambu telur, yang juga
diberi kertas penuh warna ceriah.
Sebuah gambaran keceriaan dan keriangan hati para Jamaah TNK
yang mengadakan majelis mulia tersebut.
Perhelatan ini diawali dengan pembacaan pujian-pujian indah (shalawat) bagi Baginda Rasulullah SAW, dengan lantunan badra
yatim, salam alaika dan ya habibi, di pimpin oleh Master
Ceremony (MC) Syahrir Dg. Rani, disertai koor seluruh hadirin peserta milad dan
haul, merdu dan penuh hayat.
Lalu pembukaan oleh Khalifah Jamaah TKN Ustadz Muhammad Amir
Jaya. Dalam pembukaan, beliau menekankan pentingnya kecintaan pada Nabiullah
Muhammad SAW melalui peringatan Maulid dan juga terus membangun kecintaan pada
guru Musryid, Gurutta Syekh Andi Syukri Karim, sebagai wasilah ketetsambungan
menuju kecintaan pada Nabi SAW dan ridho Allah SWT.
Selanjutnya ada sambutan ketua panitia H. Abdul Salam Kadir,
sekaligus beliau membaca dengan takzim naskah manaqib Gurutta Syekh Andi Syukri
Karim.
Secara umum manaqib berkisah mengenai biografi lahir
dan sambungan uzhul nasab dan aliran-aliran tariqah yang pernah di ikuti oleh
Syekh Andi Syukri Karim.
Hal ini sudah sangat memadai untuk membangkitkan
kecintaan pada almarhum Gurutta.
Mungkin, oleh khalifah TKN Ustadz Muhammad Amir Jaya,
dianggap “perlu” untuk melengkapi naskah Manaqib, perlu ada testimoni oleh
salah seorang Jamaah TKN, mengenai “kepribadian mulia” dari Syekh Andi Syukri
Karim, sehingga dapat tetap menumbuhkan
tali kasih sayang para murid kepada mursyidnya.
Pada kesempatan ini, beliau memberi saya kepercayan untuk
menyampaikan testimoni. Secara kebetulan, buku Gurutta yang berjudul
“Assalatul Mikrajul Mukmninin”, disusun oleh saya.
Khalifah TKN berharap buku itu bisa menjadi salah satu “sisi”
kepribadian beliau yang memiliki banyak ilmu-ilmu “rahasia”, dapat terwariskan
pada murid-murid jamaah, khususnya pernah berguru langsung degan Gurutta
dan sekaligus bukti ketinggian “maqam” dari Syekh Andi Syukri Karim, bagi
Jamaah yang bergabung berikutnya.
Kesempurnaan majelis mulia ini, disempurnakan oleh Usdatz
Syarif Liwang (Dai Mudah Kondang kota Makassar), dengan pencerahan-pencerahan
beliau seputar tema urgensi penyelenggaraan Maulid bagi kaum muslimin dan
beberapa topiknya juga dikaitkan dengan ilmu Tasawuf.
Suatu ‘kehormatan dan kebahagiaan’ tersendiri, karena dalam
majelis ini turut hadir salah seorang anak dari Almarhum Gurutta. Yang pada akhir
sesi, setelah majelis usai, dengan ngobrol santai bersama, beliau mengugkapkan
pengalaman-pengalaman “spritual” yang dialami sendiri dan dialami oleh
orang-orang yang beserta beliau ketika berkunjung ke makam Almarhum Gurutta,
untuk ziarah:
Ketika hendak berkunjung ke Makam, menjelang shalat magrib.
Beliau merasakan hal yang tidak biasa, dari segi waktu dan jarak. Biasanya,
jaraknya terasa agak jauh dan tentu sedikit makan waktu. Tapi kali ini, jarak
makam dan tempatnya hendak beranjak, terasa pendek dan waktu tempuh juga terasa
cepat sekali. Beliau merasa heran sendiri.
Dalam hemat saya, ini salah satu bukti kearifan Gurutta,
sesungguhnya gurutta mengetahui sang anak akan mengunjunginya, ditengah waktu
yang sangat kasib, waktu shalat magrib berjamaah. Sehingga beliau, dengan
karamahnya, mempersingkat jarak dan pempercepat waktu, agar sang anak tetap
bisa ikut shalat magrib tepat waktu (diawal waktu)- wallahua’lam.
Kata kaum Arifin (ahli makrifat), wali-wali Allah itu, dapat
berbuat dan mempermuda urusan manusia di alam dunia, meskipun mereka sudah
di alam barzah.
Ada banyak cerita yang disampaikan oleh anak Gurutta ini
mengenai, pengalaman-pengalaman “spritual” keluarga mereka berhubungan secara rohani
dengan Almarhum Gurutta Syekh Andi Syukri Karim.
Semoga beliau (Syekh Andi Syukri Karim), senantiasa
ditinggikan maqamnya di sisi Rasullullah SAW dan di sisi Allah SWT. Dan semoga
Rasulullah SAW dan Allah SWT, selalu ridho dengan memberikan kemuliaan pada
keluarga Gurutta dan orang- orang yang mencintai Gurutta Syekh Andi Syukri
Karim.
Aamiin Ya Rabbal Alamin.
SM. 29/10/2023